Nikmat Dunia sebagai Jalan Menuju Akhirat
Nikmat Dunia sebagai Jalan Menuju Akhirat adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Al-Bayan Min Qashashil Qur’an. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. pada Senin, 22 Rabiul Awwal 1447 H / 15 September 2025 M.
Kajian Tentang Nikmat Dunia sebagai Jalan Menuju Akhirat
Menikmati nikmat Allah adalah dengan menggunakannya dalam perkara yang halal. Hal-hal yang mubah boleh dikonsumsi selama disertai rasa syukur kepada Allah.
Allah Ta’ala berfirman:
…وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا…
“Janganlah engkau lupa akan bagianmu dari dunia.” (QS. Al-Qashash [28]: 77)
Kita butuh dunia karena hidup di dunia, tetapi dunia hanyalah jembatan menuju akhirat. Jangan sampai salah menanamkan cita-cita, seolah-olah dunia adalah akhir kehidupan. Dunia hanyalah wasilah untuk meraih karunia yang lebih besar di akhirat.
Allah Ta’ala juga berfirman:
قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِينَةَ اللَّهِ الَّتِي أَخْرَجَ لِعِبَادِهِ وَالطَّيِّبَاتِ مِنَ الرِّزْقِ…
“Katakanlah, siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah Dia keluarkan untuk hamba-hamba-Nya dan rezeki yang baik-baik?” (QS. Al-A’raf [7]: 32)
Dari ayat ini dipahami bahwa tidak boleh mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram. Jika sesuatu halal, maka katakan halal. Jika haram, maka katakan haram.
Yang ketiga adalah berbuat baik kepada hamba-hamba Allah dengan nikmat yang Allah berikan. Allah Ta’ala berfirman:
…وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ…
“Berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.” (QS. Al-Qashash [28]: 77)
Allah juga berfirman:
هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ
“Tidak ada balasan bagi kebaikan selain kebaikan (pula).” (QS. Ar-Rahman [55]: 60)
Sebagaimana hukum kehidupan, siapa yang menanam padi akan memanen padi, dan siapa yang menanam jagung akan memanen jagung. Mustahil menanam pohon berduri lalu berharap panennya padi. Demikian pula, siapa yang menanam kebaikan akan memanen kebaikan, dan siapa yang menanam keburukan akan memanen keburukan.
Yang keempat, tidak boleh membuat kerusakan di muka bumi dengan nikmat yang Allah anugerahkan. Allah Ta’ala berfirman:
…وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ…
“Dan janganlah engkau berbuat kerusakan di muka bumi.” (QS. Al-Qashash [28]: 77)
Juga firman-Nya:
وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا…
“Dan janganlah kalian berbuat kerusakan di muka bumi setelah diperbaiki.” (QS. Al-A’raf [7]: 56)
Di antara bentuk kerusakan di muka bumi adalah dengan berbuat maksiat. Maksiat itu merusak bumi. Kita dapat mengambil pelajaran dari Qarun. Ia membuat kerusakan di muka bumi dengan hartanya, maka Allah membinasakannya. Qarun lupa bahwa yang memberi harta adalah Allah.
Allah Ta’ala berfirman tentang harta Qarun:
…مَا إِنَّ مَفَاتِحَهُ لَتَنُوءُ بِالْعُصْبَةِ أُولِي الْقُوَّةِ…
“Kunci-kunci perbendaharaannya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat.” (QS. Al-Qashash [28]: 76)
Ini menunjukkan betapa banyak hartanya. Gudang-gudangnya sangat banyak hingga kunci-kuncinya saja dipikul sekelompok orang kuat dan tetap terasa berat. Namun Qarun lupa diri. Ia berkata tentang hartanya:
…إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَىٰ عِلْمٍ عِنْدِي…
“Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu karena ilmu yang ada padaku.” (QS. Al-Qashash [28]: 78)
Padahal yang memberi harta kepadanya adalah Allah, dan sebenarnya ia tidak memiliki apa-apa.
Download MP3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Mari turut membagikan link download kajian “Nikmat Dunia sebagai Jalan Menuju Akhirat” yang penuh manfaat ini ke jejaring sosial Facebook, Twitter atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pembuka pintu kebaikan bagi kita semua. Jazakumullahu Khairan.
Telegram: t.me/rodjaofficial
Facebook: facebook.com/radiorodja
Twitter: twitter.com/radiorodja
Instagram: instagram.com/radiorodja
Website: www.radiorodja.com
Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui :
Facebook: facebook.com/rodjatvofficial
Twitter: twitter.com/rodjatv
Instagram: instagram.com/rodjatv
Website: www.rodja.tv
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/55588-nikmat-dunia-sebagai-jalan-menuju-akhirat/